Wednesday 23 December 2015

Girl Meets Boy

Ini review novel pertama saya.
Dan mulai saat ini, aku berharap bisa terus update blog ini secara berkala jika ada waktu.
And.. I choose Novel Girl Meets Boy to be my first book review.
Hope you'll enjoy it.
Dan aku menerima segala kritik dan saran dari kalian ya. So, jangan sungkan buat ngungkapin apa yang kurang dari blog ini. 😉

Penulis         : Winna Efendi
Editor            : Yulliya & Widyawati Oktavia
Penerbit        : Gagas Media
Distributor    : TransMedia
Tahun terbit : 2015
Cetakan ke-  : 1 ( Pertama )

Girl Meets Boy sebuah novel karya penulis favorit saya, Winna Efendi. Sama seperti novel sebelumnya, yakni Happily Ever After Winna juga kali ini masih memasukkan unsur keluarga di dalam novelnya. Jika ditanya inti dari novel ini apa? Jawabannya adalah tentang kehilangan dan melepaskan, mencari dan menemukan. Di novel ini anda akan berkenalan dengan Ava seorang gadis yang baru saja diterima di sekolah musik impiannya. Rae yang menjadi sosok central dari kisah ini walau keberadaannya hanya sebatas kenangan. Dan Kai seorang laki-laki playboy yang "takut" jatuh cinta.

Kisah bermula ketika Ava harus menjalani kehidupan yang seharusnya dijalani oleh kakaknya, Rae. Ia harus masuk ke sekolah musik di mana dulu kakaknya bersekolah, bergulat dengan guru yang menjadikan kakaknya "anak emas". Bahkan menggali lagi memori ketika kakaknya bersekolah di sana. Dan diary kakaknya lah yang menjadi penuntun arahnya selama bersekolah di sana.

Namun, ternyata begitu berat rasanya, karena setiap mata yang memandangnya, setiap bibir yang membicarakannya selalu membandingkannya dengan Rae.. Rae.. dan Rae.. Dia bukan Rae, dia tau. Tapi, dia ingin jadi seperti Rae. Ingin dikenal, ingin dipuja, ingin disayang setiap orang. Dia ingin menjadi pusat perhatian dengan gaun putih nan indah. Beruntungnya, di antara sekian banyak mulut yang membicarakannya masih ada segelintir orang yang peduli padanya. Yang kemudian menggabungkan diri dalam The Manic Misfits.

Namun, perjalanan yang dilaluinya membuatnya sadar sepenuhnya
bahwa dia memang bukan Rae. Dan dia memiliki sesuatu yang tidak Rae miliki. Di perjalanan ini pula ia mengenal sosok Kai yang selama ini dikagumi kakaknya. Namun, yang membuat semuanya semakin berat bahwa ternyata Kai juga menyimpan rahasia besar dalam hidupnya. Rahasia tentang keluarganya. Dan rahasia tentang dirinya sendiri.

Dalam perjalanan Ava inilah anda akan disuguhkan dengan cerita yang sangat menyentuh. Tentang kasih sayang seorang kakak dan adik yang rela berbagi segalanya. Tentang cinta seorang sahabat yang tidak seharusnya. Dan cinta Ava kepada lelaki playboy yang ia tau beresiko besar. Bahkan ia tau bahwa tidak seharusnya ia mencintai seorang lelaki yang berarti bagi kakaknya. Namun, justru inilah awal dari semuanya. Awal dari semua masalah yang baru. Tapi, di sisi lain juga awal ia belajar untuk menerima dan tidak lagi menuntut. Awal dari kesadarannya bahwa apa yang selama ini ia percayai salah.

Dan.. jika anda berpikir novel ini akan membosankan. Anda salah besar, karena konflik yang terjadi tidak sesimple apa yang anda pikirkan. Setiap tokoh memiliki konfliknya masing-masing. Masalah tentang kehilangan dan untuk melupakan. Tentang memberanikan diri untuk sekali lagi menengok ke belakang. Bukan untuk membuka luka lama, tapi untuk menutup luka itu dengan cara mengingat semuanya.

Di awal novel ini mungkin akan sedikit membosankan. Tapi, semakin lama anda membaca semakin anda tidak ingin melepaskannya. Novel ini pun sama seperti novel Winna kebanyakan, temanya biasanya. Namun, entah kenapa ketika membaca novel ini feelnya dapet banget. Saya ikut sedih mengenang persaudaran Rae dan Ava. Saya seperti ikut merasa kehilangan. Jadi, overall novel ini bisa jadi rekomendasi buat anda yang suka ber mellow ria.


Terkadang kita harus belajar menghargai semuanya sebelum hal itu hilang ~

No comments:

Post a Comment