Monday 28 December 2015

A Little about Sunshine Becomes You

Halloo.. Temen-temen.
Pasti pada lagi menikmati liburan ya?
Hayoo.. Udah pada nonton film" bagus yang tayang belum?
Salah 3 nya ada film Indonesia yang lagi tayang nih Single, Negeri Van Oranje, dan Sunshine Becomes You.
Nah.. Di kesempatan kali ini saya akan bahas sedikit tanggapan/review saya tentang film ini. Beberapa point akan saya bandingkan dengan novelnya.
So, check this out.

SUNSHÌNE BECOME YOU
Producer : Rocky Soraya & Ram Soraya
Distributor : Hitmaker Studio
Genre          : Drama, Comedy
Duration     : 126 menit
Cast            : Herjunot Ali, Nabilah JKT48, Boy  
                      William

Sunshine Becomes You adalah salah satu film Indonesia yang akan menghibur kita di akhir tahun ini. Film ini diangkat dari novel berjudul sama, karya Ilana Tan yang telah dituliskan beberapa tahun lalu. Namun, beberapa pihak menyayangkan pemilihan cast di film ini. Mereka beranggapan bahwa cast dalam film ini tidak sesuai dengan harapan. Hal itu wajar saja terjadi, karena ketika membaca novel pembaca akan memiliki persepsi sendiri tentang tokoh dalam novel tersebut.
Awal dari kisah Sunshine Becomes You bermula ketika Ray Hirano ( Boy William ) seorang penari hip hop bertemu sengan Mia Clark ( Nabilah ) seorang penari kontemporer. Ray berniat memperkenalkan Mia kepada kakaknya, Alex Hirano ( Junot ). Tapi, ketika pertemuaan itu terjadi Mia malah terjatuh dari tangga dan menjatuhi Alex sehingga tangan kirinya terkilir dan harus digips selama 2 bulan. Mia merasa sangat bersalah dan berniat membantu Alex dengan sengala keperluannya. Pada awalnya Alex bersikap sangat sinis kepada Mia, tapi lama kelamaan sikap itu mulai berubah. Dan Alex mulai merasakan sesuatu yang berbeda saat bersama Mia. Padahal, ia tau di sisi lain adiknya (Ray) juga menyukai Mia. Namun, ternyata Mia menderita penyakit serius dan Alex khawatir dengan semua itu. Konflik dan intrik akan mewarnai kisah mereka. Dan takdir memaksa mereka untuk menerima semuanya dengan lapang dada.

Oke... Sekarang masuk ke review dari saya pribadi. Saya mulai dari kekurangannya. Kekurangannya adalah :
1. Terlalu banyak bagian di novel yang dicut di film. Hal itu membuat feelnya kurang dapet. Dan kebanyakan yang dicut adalah adegan penting, seperti saat Alex mendongeng untuk Mia. Padahal, saat proses shooting berlangsung adegan itu ada namun entah kenapa saat ditayangkan adegan itu menghilang. Mungkin jika durasinya kepanjangan, film ini bisa dibuat sekuel selanjutnya. Sehingga tidak terkesan memaksa dan bisa meraup untung lebih banyak.
2. Masalah tokohnya. Mulai dari Alex, Alex di film cenderung sangat perfectionis ( nggak suka sandwich supermaket lah, shampoo 250 ml lah, sabun, 350 ml, dsb ) padahal di novel Alex tidak nampak perfectionis. Ia justru tampak cool dan cuek yang penting Mia melakukan tugasnya. Alex juga terlalu banyak bicara di film, padahal di novel Alex benar - benar seperti orang bisu yang awalnya jarang bicara dengan Mia. Tokoh Karl tidak seperti yang saya bayangkan di novel. Di novel Karl lebih funny dan suka menggoda Alex. Sementara, di film Karl malah terlihat takut dengan Alex. Dan penggambaran fisiknya juga tak sesuai. Yang terakhir banyak karakter yang dihilangkan dan tidak dimanfaatkan dengan baik. Ke mana karakter Billy dan Aaron yang justru membuat Alex cemburu setengah mati pada Mia? Dan keberadaan ibu Mia juga tidak dimaksimalkan. Dialog Ibu Mia sangat sedikit.
4. Adegan inti saat Mia menjatuhi Alex tidak sesuai seperti di novel dan adegan di film malah terkesan seperti dibuat-dibuat dan didramatisir. Dan Ray malah diceritakan mendapat orang yang di novel hanya menjadi teman baiknya
Sementara itu, kelebihannya adalah :
1. Jujur akting Nabilah lebih dari ekspetasi saya. Dia nggak keliatan kaku meskipun akting sama artis yang lebih senior dan umurnya 2x umur dia.
2. Akting Junot juga memukau seperti biasanya. Dia berhasil jadi Alex Hirano yang cool meskipun memang seperti yang saya bilang terlalu banyak dialog.
3. Setting tempatnya juga lebih bagus dari yang saya bayangkan. Apartment Alex keliatan mewah banget. Begitu pula dengan restaurant" yang dikunjungi Mia dan Alex. Tempat" itu benar-benat menunjukkan kelasnya.
4. Setiap pemain menunjukkan chemisty yang bagus. Ķeliatan total meskipun ada beberapa feelnya yang kurang dapet. Tapi, bagian endingnya cukup ngena.

Menurut saya film ini bisa jadi referensi buat ditonton saat liburan. Meskipun memang jika dibandingkan dengan novelnya ada beberapa kekurangan. Tapi, menurut saya itu hal biasa. Karena ini bukan pertama kalinya saya menonton film yang diadaptasi dari novel. Dan novelnya justru malah lebih greget. But, overall I said that It's a good movie for you who want to spend your spare time in cinema 😆
And buat kalian yang penasaran, nggak ada salahnya buat nonton. Sekalian support film Indonesia. Karena kalau bukan kita, siapa lagi?
#BanggaFilmIndonesia


Wednesday 23 December 2015

Girl Meets Boy

Ini review novel pertama saya.
Dan mulai saat ini, aku berharap bisa terus update blog ini secara berkala jika ada waktu.
And.. I choose Novel Girl Meets Boy to be my first book review.
Hope you'll enjoy it.
Dan aku menerima segala kritik dan saran dari kalian ya. So, jangan sungkan buat ngungkapin apa yang kurang dari blog ini. 😉

Penulis         : Winna Efendi
Editor            : Yulliya & Widyawati Oktavia
Penerbit        : Gagas Media
Distributor    : TransMedia
Tahun terbit : 2015
Cetakan ke-  : 1 ( Pertama )

Girl Meets Boy sebuah novel karya penulis favorit saya, Winna Efendi. Sama seperti novel sebelumnya, yakni Happily Ever After Winna juga kali ini masih memasukkan unsur keluarga di dalam novelnya. Jika ditanya inti dari novel ini apa? Jawabannya adalah tentang kehilangan dan melepaskan, mencari dan menemukan. Di novel ini anda akan berkenalan dengan Ava seorang gadis yang baru saja diterima di sekolah musik impiannya. Rae yang menjadi sosok central dari kisah ini walau keberadaannya hanya sebatas kenangan. Dan Kai seorang laki-laki playboy yang "takut" jatuh cinta.

Kisah bermula ketika Ava harus menjalani kehidupan yang seharusnya dijalani oleh kakaknya, Rae. Ia harus masuk ke sekolah musik di mana dulu kakaknya bersekolah, bergulat dengan guru yang menjadikan kakaknya "anak emas". Bahkan menggali lagi memori ketika kakaknya bersekolah di sana. Dan diary kakaknya lah yang menjadi penuntun arahnya selama bersekolah di sana.

Namun, ternyata begitu berat rasanya, karena setiap mata yang memandangnya, setiap bibir yang membicarakannya selalu membandingkannya dengan Rae.. Rae.. dan Rae.. Dia bukan Rae, dia tau. Tapi, dia ingin jadi seperti Rae. Ingin dikenal, ingin dipuja, ingin disayang setiap orang. Dia ingin menjadi pusat perhatian dengan gaun putih nan indah. Beruntungnya, di antara sekian banyak mulut yang membicarakannya masih ada segelintir orang yang peduli padanya. Yang kemudian menggabungkan diri dalam The Manic Misfits.

Namun, perjalanan yang dilaluinya membuatnya sadar sepenuhnya
bahwa dia memang bukan Rae. Dan dia memiliki sesuatu yang tidak Rae miliki. Di perjalanan ini pula ia mengenal sosok Kai yang selama ini dikagumi kakaknya. Namun, yang membuat semuanya semakin berat bahwa ternyata Kai juga menyimpan rahasia besar dalam hidupnya. Rahasia tentang keluarganya. Dan rahasia tentang dirinya sendiri.

Dalam perjalanan Ava inilah anda akan disuguhkan dengan cerita yang sangat menyentuh. Tentang kasih sayang seorang kakak dan adik yang rela berbagi segalanya. Tentang cinta seorang sahabat yang tidak seharusnya. Dan cinta Ava kepada lelaki playboy yang ia tau beresiko besar. Bahkan ia tau bahwa tidak seharusnya ia mencintai seorang lelaki yang berarti bagi kakaknya. Namun, justru inilah awal dari semuanya. Awal dari semua masalah yang baru. Tapi, di sisi lain juga awal ia belajar untuk menerima dan tidak lagi menuntut. Awal dari kesadarannya bahwa apa yang selama ini ia percayai salah.

Dan.. jika anda berpikir novel ini akan membosankan. Anda salah besar, karena konflik yang terjadi tidak sesimple apa yang anda pikirkan. Setiap tokoh memiliki konfliknya masing-masing. Masalah tentang kehilangan dan untuk melupakan. Tentang memberanikan diri untuk sekali lagi menengok ke belakang. Bukan untuk membuka luka lama, tapi untuk menutup luka itu dengan cara mengingat semuanya.

Di awal novel ini mungkin akan sedikit membosankan. Tapi, semakin lama anda membaca semakin anda tidak ingin melepaskannya. Novel ini pun sama seperti novel Winna kebanyakan, temanya biasanya. Namun, entah kenapa ketika membaca novel ini feelnya dapet banget. Saya ikut sedih mengenang persaudaran Rae dan Ava. Saya seperti ikut merasa kehilangan. Jadi, overall novel ini bisa jadi rekomendasi buat anda yang suka ber mellow ria.


Terkadang kita harus belajar menghargai semuanya sebelum hal itu hilang ~

Negeri Van Oranje

Distributor   : Falcon Pictures
Producer      : Hb Naveen, Frederica
Director        : Endri Pelita
Writer            : Titien Wattimena
Cast               :
- Chicco Jerikho as Geri
- Tatjana Saphira as Lintang
- Arifin Putra as Banjar
- Abimana Aryasatya as Wicak
- Ge Pamungkas as Daus

Negeri Van Oranje merupakan salah satu film Indonesia yang dirilis tahun ini. Mengambil latar belakang lima orang sahabat yang bertemu karena sesuatu hal yang disebut kebetulan. Dan dihiasi oleh taburan bintang papas atas negeri Indonesia.

Cerita bermula ketika Lintang akan menikah. Menikah dengan salah satu di antara keempat sahabatnya. Saat itulah pikirannya kembali menerobos ruang dan waktu. Mengingat kembali kenangan manis mereka selama berada di negeri orang. Negeri yang jauh dari kampung halaman mereka.

Awal perjumpaan mereka dimulai ketika mereka berlima bertemu di sebuah stasiun. Kesamaan negara asal lah yang membuat mereka bersatu di tempat asing ini. Walau berkuliah S2 di kota yang berbeda.  Anandita Lintang Persada (Lintang) yang paling cantik di antara semuanya berasal dari Jakarta dan kuliah di Leiden. Garibaldi Utama Anugrah Atmadja a.k.a Geri yang ku jamin bakal jadi pria idaman wanita waktu pertama kali kalian liat, asal Bandung dan memilih Den Haag untuk melanjutkan kuliah. Dilanjutkan dengan Irwansyah Iskandar biasa dipanggil Banjar  karena asalnya dari Banjarmasin dan berkuliah di Rotterdam. Yang keempat Firdaus Gojali Muthoyib Bin Satiri alias Daus, orang yang paling pintar di antara mereka berlima. Tapi, kekonyolannya menyamarkan itu semua, dia Betawi asli dan kuliah S2 di Utrecht. Dan yang terakhir, yang paling pendiam di antara mereka semua adalah Wicak Adi Gumelar, nickname Wicak asalnya dari Banten dan mengenyam pendidikan di Wageningen. Namun tampaknya memang takdirlah yang mengijinkan mereka bersama. Semuanya begitu indah, hingga Lintang menyadari bahwa ia tidak bisa memperlakukan semua sama rata. Pasti akan ada salah satu dari mereka yang akan menjadi orang spesial dalam hidupnya suatu hari nanti.

Empat orang pria dengan seorang wanita. Tentu, akan menimbulkan masalah bukan? Ya! CINTA. Cinta jugalah yang mengubah persahabatan mereka. Melenyapkan tawa bahagia mereka. Dimulai dari kekaguman Lintang dengan salah satu dari mereka. Karena kedewasaannya, karena sikap carenya, karena dia selalu ada saat Lintang membutuhkannya. Namun, malah orang itulah yang mengecewakannya dengan rahasia besar yang selama ini ia simpan rapat-rapat. Dan tabir misteri terbuka seiring kejadian itu. Diikuti dengan misteri-misteri lain yang juga mulai terbuka satu per satu.

Puncaknya adalah saat Lintang melihat keempat sahabatnya bertaruh untuknya. Apakah mereka berpikir bahwa Lintang barang taruhan? Barang yang harus diperebutkan dan yang menang akan bahagia? Mengikuti klimaksnya kejadian itu pengakuan yang tak terduga muncul. Perasaan-perasaan yang tidak seharusnya ada, semua harus diungkapkan pada akhirnya. Sampai Lintang menyadari bahwa selama ini matanya hanya tertuju pada orang yang telah mengecewakannya itu. Ia tidak pernah melihat ke arah lain. Bahkan menengokpun tidak.

Anda juga akan disuguhkan dengan perjalanan Lintang di empat kota yang berbeda dengan orang yang berbeda pula. Menikmati setiap suasana, setiap hembusan angis sebelum akhirnya ia akan menentukan pilihan. Anda akan terkejut dengan pilihan Lintang jika anda belum membaca novelnya. Lalu, menurut kalian dengan siapakah Lintang akan menikah? Daus? Wicak? Banjar? Atau Geri? Temukan jawabannya di Negeri Van Oranje yang tayang mulai 23 Desember di seluruh bioskop Indonesia.

Film ini sangat cocok untuk mengisi waktu liburan anda. Karena film ini pembawaannya sangat ringan, bukan film yang penuh dengan drama dan duka. Tapi, justru sebuah film yang diwarnai dengan drama dan tawa. Drama yang harus dilewati untuk meraih mimpi, cinta, dan cita-cita. Dan juga tawa yang dilalui untuk menggapai itu semua. Pada detik pertama anda akan dibuat penasaran, detik berikutnya anda dibuat tertawa, dilanjutkan dengan kecewa, sedih, marah, dan berbagai luapan emosi lainnya. Pokoknya menurut saya ini adalah film "paket lengkap". Setiap karakternya pun dimainkan dengan sangat apik dan penuh penghayatan. Mereka berlima terlihat seperti sudah bersahabat lama, chemistry yang terjalin dapet banget. Humornya membuat penonton ikut tertawa atau bahkan hanya tersenyum simpul. Alur yang tak terduga membuat penonton histeris. Lewat film ini juga, kita bisa belajar bahwa perbedaan bukanlah penghalang untuk bersatu. Karena terkadang perbedaan itulah yang membuat semuanya menjadi lebih indah.

Namun, di sisi lain entah kenapa sejak awal saya sudah bisa membaca bahwa Lintang tidak akan mendapat cinta impiannya. Semua yang ia dapatkan hanya kepalsuan belaka. Dan pada akhirnya ia harus "bangun" dari mimpinya itu.

But overall, it's very recommended movie to spend your spare time in Christmas and New Year holiday! GOOD JOB!